Dakwatuna.com – Jakarta : Masih dalam nuansa
relijius, 4 desainer beken Indonesia yakni Itang Yunas, Dian Pelangi,
Monica Jufry dan Iva Lativa berkibar dengan karyanya pada hari kedua,
Jumat, 21 Februari 2014 di ajang Indonesia Fashion Week 2014. Tema boleh
`Revealing Innocence`, tapi karya 4 desainer kebanggaan Indonesia ini
tidak sepolos yang Anda kira.
Pada fashion show pamungkas di hari ke dua Indonesia Fashion Week
ini, karya-karya dari desainer-desainer tersebut berhasil memukau para
tamu undangan. Seperti apa busana yang ditampilkan para desainer
tersebut? Berikut ulasannya.
1. Iva Lativah
1. Iva Lativah
Lahir di kota Bandung pada tahun 1958, Iva lativah adalah ketua
Ikatan Perancang Busana Muslim di Jawa Barat. Akulturasi budaya
tradisional Indonesia dengan budaya tradisional negara lain, yakni
Korea, hadir dalam koleksi Iva. Desain-desain dari busana-busana
rancangan Iva terinspirasi dari pakaian tradisional wanita Korea yang
disebut dengan Hanbok.
Warna-warna menyala seperti warna kuning menyala, hijau menyala dan
biru menyala dipakai oleh Iva dalam karya-karyanya. Budaya tradisional
Indonesia sendiri tampil pada penggunaan kain-kain batik pada
busana-busana itu. Colorful Indo-Korea adalah istilah yang dapat
diberikan pada koleksi Iva Latifa.
2. Itang Yunas
Seseorang yang tidak menggeluti dunia fashion sekalipun akan tahu
siapa Itang Yunas. Pria yang memulai karir fashionnya sejak tahun 1981
ini telah meraih berbagai penghargaan baik nasional maupun
internasional. Motif heksagonal dengan gambar-gambar seperti kaca-kaca
di bangunan-bangunan klasik memenuhi karya-karya Itang Yunas pada
koleksi ini. Dari segi warna dan corak, koleksi Itang kali ini begitu
intens. Nuansa oriental terlihat juga dalam koleksi Itang Yunas.
3. Monica Jufry
Karir fashion Monica Jufry dimulai setelah hampir 16 tahun sejak
kelulusannya dari Universitas Trisakti dan sekolah fashion LPTB Susan
Budi Harjo. Pada tahun 2008, Monica Jufry dipilih untuk merancang busana
`Safari Ramadhan` yang adalah program dari Istri Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono, Ani Bambang Yudhoyono. Soft, etnik, elegan dan religius adalah empat kata yang tepat untuk
menggambarkan koleksi Monica Jufry pada shownya di Indonesia Fashion
Week 2014. Bahan yang ringan, potongan yang simple, penggunaan
warna-warna teduh seperti cream adalah hal-hal yang membuat
karya-karyanya berkesan soft dan elegant. Nuansa etnik dalam
karya-karyanya didapat dari aplikasi bordir warna coklat keemasan dan
corak lurik halus serta model jilbab gaya timur tengah.
4. Dian Pelangi
Nama Dian Pelangi yang lulus dari pendidikan fashion di ESMOD telah
menjadi perbincangan hangat di dunia fashion Indonesia sepanjang tahun
2013. Meraih penghargaan Inspiring Women 2013 dari media Wanita
Indonesia dan menjadi juri pada World Muslimah Beauty 2012 adalah
sedikit dari sekian banyak prestasi yang dimiliki oleh desainer bernama
asli Dian Wahyu Utami ini.
Tampil terakhir pada fashion show bertema Revealing Innocence di
Indonesia Fashion Week 2014, Dian menghadirkan koleksi extravagant
bertajuk Kingdom of Indonesia. Ratu Etnik Indonesia adalah julukan yang
bisa dikenakan pada rancangan-rancangan Dian Pelangi. Busana-busana
tradisional berkesan mewah dengan warna-warna memukau menghasilkan decak
kagum para tamu undangan. (liputan6/sbb/dakwatuna)